Jumat, 28 November 2008

Produksi Bioetanol 3000 Liter Per Hari Pohon Seho/Aren


PROJECT PROSPECTUS
Nama Proyek : Produksi Bioetanol 3000 Liter Per Hari Pohon Seho/Aren
(Arenga pinata Merr).

Sektor : Kehutanan/Perkebunan

Lokasi : Kecamatan Motoling, Minahasa Selatan

Lembaga Fasilitator : Komisi Aren Nasional/Lembaga Swadaya
Pemberdayaa Masyarakat (LSPM-Minaesa)
PT.Energi Foresty International

Selanjutnya.....

Jumat, 15 Februari 2008

100 JUTA POHON SEHO = 1 JUTA BAREL ETHANOL PERHARI, MINAHASARAYA DI JALUR BENAR ke REVOLUSI ENERGI MASA DEPAN "Fuel Cell" HIDROGEN

Work Shop pada tanggal 3 Desember 2004, di Kawanua Cattage, Walian, Tomohon sebagai tindak lanjut LAPORAN ASSESSMENT studi tentang potensi tanaman seho/aren (arenga pinata) dan kemungkinan pengembangannya sebagai tanaman industri di Minahasaraya telah dilaksanakan pada bulan Juni 2004, yang merupakan hasil kerjasama antara CIU-UNDP dengan Lembaga Swadaya Pemberdayaan Masyarakat Minaesa (LSPM).

Sampai pata tahapan tersebut diatas, setelah melalui proses panjang sejak Inisiatif ini kami munculkan pada awal tahun 2001, “Penanaman Massal Pohon Seho Ditanah Toar Lumimuut Minahasaraya Serta Menjadikan Danau Tondano Galilea in Minahasa” yang diajukan Summary Project pada pertengahan tahun 2002 oleh Bapak Johan BP Maramis kepada UNDP Resident Representative saat itu, dan dilimpahkan ke CIU-UNDP. Tindak lanjuti awalnya adalah kunjungan bersama pihak CRP, CIU-UNDP dan LSPM-Minaesa ke Minahasa Raya pada bulan September 2003.

Selanjutnya..............................

bioenergi ethanol seho (aren)


PROYEK TERPADU

PENANAMAN MASSAL POHON SEHO DI TANAH TOAR LUMIMUUT MINAHASARAYA SERTA MENJADIKAN DANAU TONDANO “GALILEA IN MINAHASA”

Setelah musibah banjir dan tanah longsor yang melanda Minahasaraya pada akhir tahun 2000, serta terpuruknya komuditi pertanian andalan Minahasa terutama cengkeh dan kelapa, sebagai salah satu pendiri LSPM-Minaesa (Lembaga Swadaya Pemberdayaan Masyarakat Minaesa) yang orientasi pada Pemberdayaan masyarakat Minaesa, maka munculah idea untuk memberikan perhatian khusus pada Pohon Seho/pohon aren (Aren/Arenca Pinata/Arenca Saccharifera), dan sejak saat itu pada setiap kesempatan kami mulai mensosialisasikan keunggulan dan manfaat dari pohon seho, baik dalam percakapan termasuk dengan Ketua Bapedal Sulut (saat itu) Bp. Kindangen yang ikut berpartisipasi pada sebuah seminar dengan tema “Environmental Management Challenges in the New Millennium - Preferably in North Sulawesi” pada November 2000, di Hotel Borobudur Jakarta, yang diadakan oleh kami LSPM-Minaesa bekerja sama dengan United Nations Development Program (UNDP) & Asian Development Bank (ADB) dimana Bp. AJ Sondakh Gubernur Sulut berpartisipasi sebagai nara sumber; sosialisasi langsung dengan masyarakat di Manado, Tondano, Tomohon, Tanawangko, Kawangkoan, Motoling, Tompasobaru, juga melalui forum diskusi pada media on line seperti http://www.sulutlink.com dan sulutlink maillist, juga pada http://www.mdopost.net ;

Selanjutnya...................................

maramisnomic - ekonomi jalan lain "the others way"

OEANG REPOEBLIK INDONESIA (ORI), KOLEKSI UANG KUNO/LAWAS TANDA TANGAN : A.A. MARAMIS

Recovery Ekonomi dalam 20 bulan

Imunisasi Dari Ekonomi Global

MARAMISNOMIC "The Other Way"

PADA TATARAN OPERASIONAL

Marjinalkan Kapitalisme dengan Cara-cara Capitalistik

Karl Marx seorang pemikir komunis dari German dalam bukunya Das Kapital (The Capital) menulis bahwa kapitalisme hanya dapat disingkirkan apabila golongan pekerja mengambil alih kerajaan melalui revolusi.

Sudah banyak revolusi, terjadi dibanyak Negara selama dua abad terakhir dengan pengorbanan dan kesengsaraan umat manusia sepanjang abad, kapitalisme bukan tersingkirkan malahan telah merasuki sampai ke setiap sendi umat manusia termasuk pada yang anti kapitalis.

Ternyata revolusi dan segala macam ketidakstabilan adalah sumber proteinnya kapitalisme, ketidakstabilan akan menyebabkan terjadinya gejolak, gejolak dan ketidakstabilan selalu diiringi dengan kepanikan pasar, dengan demikian itulah pasar yang adalah ujung tombaknya kapitalis akan hidup.

Pada massa awal perang dingin timur-barat, penganut sosialis-timur menyibir “kapitalisme-barat sebagai gurita yang setiap saat dapat melahap apa saja”, ketika parang dingin usai dengan barat sebagai pemenang tahun 1970an ditandai dengan runtuhnya tembok Berlin dan ambruknya Uni Sovyet sebagai harga dari glasnot & prestorika, bukan seperti sebelumnya yang hanya cibiran lagi, bahkan si kapitalis sendiri mengakui/menyatakan bahwa “kapitalisme adalah lautan itu sendiri”.

Selanjutnya......................................